LATIHAN STREAMING

TNGR


Secara geografis kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) terletak antara 116°21’30” - 116°34’15” BT dan 8°18’18” - 8°32’19” LS. Secara administratif TNGR berada dalam wilayah tiga kabupaten yaitu kabupaten Lombok Utara (2 Kecamatan, 16 desa), Kabupaten Lombok Tengah (2 Kecamatan, 5 desa) dan Kabupaten Lombok Timur (8 Kecamatan, 16 desa).

Kawasan TNGR merupakan daerah bergunung-gunung dengan ketinggian beragam mulai 500 m dpl sampai 3.726 m dpl, sedangkan kelerengannya mulai dari sedang (15-25%), berat (25-40%) dan berat sekali (lebih dari 40%). Daerah yang relatif landai terdapat di bagian Selatan dan Timur Laut TNGR terletak pada Ketinggian 500-1.500 m dpl yaitu kaki Gunung Rinjani. Puncak ketinggian, terdapat di Gunung Rinjani (3,726 m dpl.) merupakan gunung baerapi aktif tertinggi kedua di Indonesia. Dilembah sebelah Barat Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak (2.010 m dpl.), yang airnya berbau belerang dengan suhu yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya, mulai dari yang berair dingin, sedang hangat, sampai berair panas. Dari danau Segara Anak tersebut seakan-akan muncul dari tengah-tengah danau yaitu Gunung Barujari (2.376 m). Gunung ini masih aktif dan letusan terakhir terjadi tahun 2004. Ukuran gunung semakin bertambah karena lelehan lahar/lava kearah danau.

TNGR memiliki jenis-jenis tanah Regosol, Litosol, Andosol dan Mediteran dengan bentuk wilayah vulkan. Jenis tanah Regosol kelabu dan Litosol menyebar luas di bagian puncak dan sekitar Danau Segara Anak. Pada bagian kaki Gunung Rinjani dikelilingi oleh jenis tanah “Brown Forest Soil” (Andosol) dan Regosol coklat. Demikian juga erosi dan longsoran terlihat pada Puncak Gunung Rinjani. Di Kecamatan Pringgabaya ditemui jenis tanah mediteran coklat. Bahan induk tanah-tanah tersebut adalah abu dan pasir volkan yang sangat mudah tererosi (gully erosion) dengan kedalaman > 50 cm.

Menurut klasifikasi Schmidt & Ferguson, kawasan TNGR mempunyai iklim tropis, yaitu tipe iklim C dan D di sebelah Barat dan Tengah, dan tipe iklim E disebelah Timur, dengan 3 – 4 bulan basah dan selama ³ 8 bulan kering. Musim hujan biasanya terjadi antara bulan November sampai dengan Maret (Muson Barat Laut). Intensitas hujan bervariasi menurut ketinggian dan letak geografis. Makin tinggi lokasi dari permukaan laut, curah hujan cenderung makin tinggi pula. Daerah pantai utara serta timur relatif lebih kering dibandingkan daerah pantai barat dan selatan. Suhu rata-rata di Lombok (Mataram) 22°C dengan variasi 30° - 32°C (maksimum) dan 20° - 24°C (minimum). Kelembaban nisbi antara 75 – 85%. Temperatur di Puncak Gunung Rinjani diperkirakan berkisar antara 10 dan 11°C terutama di musim kemarau dan di saat bertiup angin kencang.

Komplek Gunung Rinjani merupakan daerah tangkapan air yang sangat penting bagi daerah di sekitarnya. Sekitar 90% sungai di Pulau Lombok berhulu di TNGR. Danau Segara Anak juga salah satu sumber air potensial bagi daerah di sekitarnya. Salah satu sumber air penting adalah sungai Putih, mengalir ke arah Utara, sebagai pertemuan air panas berbelerang dan air yang berasal dari danau. Sumber-sumber air panas dimaksud berada pada jarak ± 100 meter di sebelah utara danau. Sungai-sungai lainnya: sungai Amor-amor, sungai Lekok Reak, sungai Jurit semuanya bermuara ke Laut Bali. Sungai-sungai yang bermuara ke Samudra Hindia antara lain : sungai Lenek dan sungai Teratak (hulu DAS Dodokan) dan sungai Marongge. Sedangkan sungai Jaga, sungai Belek, sungai Terutuk dan sungai Grenggengan bermuara ke Selat Alas. Di Lombok terdapat 3 DAS prioritas yang harus dibina, yaitu DAS Putih, DAS Dodokan dan DAS Marongge.

Mata air panas yang terdapat di TNGR antara lain Goa Susu, Goa Taman, Goa Payung, Hulu Kali Putih, Sebau dan mata air yang terletak di kaki Gunung Baru Jari. Sumber mata air panas Aik kalak di sekitar danau segara anak masih dikeramatkan masyarakat setempat dan dipergunakan untuk menguji Senjata Pusaka serta berobat. Di kaki Gunung Rinjani banyak terdapat mata air dan air terjun seperti di Otak Kokok, Kembang Kuning (Jeruk Manis), Aikmel, Sendang Gile dan Tiuteja (Santong).